Kajian Filosofis-Teologis Tentang Kekerasan Dalam Ruang Publik Terdistorsi Lewat Era Post-Truth
Keywords:
Kekerasan, Ruang Publik, Post-truth, AlkitabAbstract
Abstract: This research aims to restore a conservative view of various information which actually contains elements of violence, but this cannot be seen with the naked eye because it has been distorted. Because the development of digital technology has changed human behavior, the relationship between technology and humans is not superficial, but concerns humans' self-image. The research method used in this research is a qualitative method, with a philosophical-theological approach. A philosophical approach using the thoughts of F. Budi Hardiman in his book I Click So I Am, Humans in the Digital Revolution and the book Public Space, which of course has an inherent relationship with Hannah Arendt's thoughts, namely Reflections on Violence; and data sourced from the Bible which will become a theological reflection on untruth in the Post Truth Era. Philosophical views regarding untruth in the public sphere are matters whose truth needs to be re-examined. Because conscious beings will be able to validate various contexts and dynamics regarding the source of the information. Truth is not something that is demagogic, not marketing, and not even preaching, so truth is not a tool for all of that. We only care about truth if we seek truth for truth's sake, not for anything else. Truth, for example, if it is not true, if it only suits our interests.
Abstrak: Riset ini bertujuan untuk memulihkan pandangan yang konservatif atas berbagai informasi yang di dalamnya sebetulnya mengandung unsur kekerasan, namun hal itu tidak dapat dilihat secara kasat mata karena sudah terdistorsi. Karena berkembangnya teknologi digital telah merubah perilaku manusia, hubungan antara teknologi dan manusia tidak superfisial, melainkan menyangkut gambaran diri manusia. Metode penelitian yang dipakai dalam riset ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan filosofis-teologis. Pendekatan filosofis dengan menggunakan pemikiran F. Budi Hardiman dalam bukunya Aku Klik Maka Aku Ada, Manusia Dalam Revolusi Digital dan buku Ruang Publik, yang tentu mempunyai hubungan inheren dengan pemikiran Hannah Arendt yaitu Refleksi Tentang Kekerasan; dan data yang bersumber dari Alkitab yang akan menjadi refleksi teologis tentang ketidakbenaran di Era Post Truth. Pandangan filosofis tentang ketidakbenaran dalam ruang publik merupakan hal yang sifatnya perlu diuji ulang kebenarannya. Karena mahkluk yang berkesadaran akan mampu memvalidasi berbagai konteks dan dinamika tentang sumber informasi itu. Kebenaran bukanlah sesuatu yang sifatnya demagogi, bukan pemasaran, dan bahkan juga bukan dakwah, maka kebenaran bukanlah alat-alat untuk itu semua. Kita baru peduli kebenaran jika kita mencari kebenaran demi kebenaran, bukan demi yang lain. Kebenaran, misalnya, bila tidak benar, jika hanya sesuai dengan kepentingan kita.
References
Arendt, Hanna. Tentang Kekerasan. Yogyakarta: Jalan Baru, 2020.
Arendt, Hannah. Eichmann In Jerusalem. Reportase Tentang Banalitas Kejahatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Ayu, Ieke Wulan, Zulkarnaen, and Syarif Fitriyanto. “Budaya Digital Dalam Transformasi Digital Menghadapi Era Society 5.0.” Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal 5 no1 (2022): 21.
CM, Armada Riyanto. Menjadi Mencintai: Berfilsafat Teologis Sehari-Hari. Yogyakarta: Kanisius, 2013.
Coren, Erich Smith. Era Baru Dan Digital, (Jakarta :Kepustakaan Populer. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2014.
Curran, James. Mass Media and Democrazy. London: Arnol, 2000.
Fatmawati, Endang. “Challenges of Information Literacy for Young Generation in the Post-Truth Era.” Jurnal Perpustakaan Pertanian 28 no 2 (2019): 60.
Halida, Machsun Rifauddin dan Arfin Nurma. “Waspada Cybercrime Dan Informasi Hoax Pada Media Sosial Facebook.” Khizanah al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan 6 no 2 (2018): 99.
Hannah Arendt. Vita Activa, Piper. Munchen, 1996.
Hardiman, F. Budi. Aku Klik Maka Aku Ada: Manusia Dalam Revolusi Digital. Yogyakarta: Kanisius, 2021.
———. Ruang Publik. Yogyakarta: Kanisius, 2010.
Haris Hardiyansa. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Jakarta:Salemba Humanika, 2010.
Henri Sirangki, Mariani Rombe Payung, Yusri, Alfrisa Ayo’ Payung Allo, Herlis Turu Allo. “Memaknai Toleransi Secara Teologis Sebagai Upaya Moderasi Beragama.” Jurnal Teologi Pambelum 3 no 1 (2023): 90.
Join, Martinus Maria, Irenius D. Bernad, and Adrianus Naja. “Membongkar Egosentrisme, Ekaklusivisme Dan Fiksasi Agama Dalam Ruang Publik.” Jurnal Focus 2 no 1 (2021): 61.
Jounevel, Betrand de. The Natural History and Its Growth. London, 1945.
Kevin, Alfredo. “Analisis Fenomena Cancle Culture Dalam Etika ‘Klik’ Manusia Di Era Digital Menurut F. Budi Hardiman.” Sosmaniora: Jurnal ilmu Sosial dan Humaniora 2 no 2 (2023): 200.
McDowell, Josh. The Unshakable Truth. Malang: Gandum Mas, 2015.
Mofferz, Marz Wera. “Meretas Makna Post-Truth: Analisis Kontekstual Hoaks, Emosi Sosial Dan Populisme Agama.” Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat 7 no 1 (2020): 4.
Pandor, Pius. Seni Merawat Jiwa: Tinjauan Filosofis. Jakarta: Penerbit Obor, 2014.
Perdana, Ariwan K. “Generasi Milenial Dan Strategi Pengelolaan SDM Era Digital.” Jurnal Studi Pemuda 8 no 1 (2019): 75.
Rianto, Puji. “Literasi Digital Dan Etika Media Sosial Di Era Post-Truth.” Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi 8 no 2 (2019): 25.
Riyanto, Armada. Berfilsafat Politik. Yogyakarta: Kanisius, 2014.
———. METODOLOGI Riset, & Pemantik Riset Filosofis Teologis. Widia Sasana Publication. Malang: Widia Sasana Publication, 2020.
Sudarminta, J. Agama, Ruang Publik Dan Tantangan Era Pasca Kebenaran. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2018.
Superi, Karlina. Ruang Publik. Yogyakarta: Kanisius, 2010.
Tobing, David. Mencari Keadilan Bersama Yang Lain : Pandangan Etis-Politis Emanuel Levinas. Yogyakara: Aurora, 2018.
Vidi, Adyaksa. “Cek Fakta: 9 Hoaks UU Cipta Kerja Yang Dibantah Presiden Jokowi.” Liputan6 Cek Fakta. Last modified 2020. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4378898/cek-fakta-9-hoaks-uu-cipta-kerja-yang-dibantah--presiden-jokowi.
Yusuf. “Kominfo Temukan 1.401 Sebaran Isu Hoaks Terkait Covid-19.” Ditjen Aptika (Blog). Last modified 2020. Accessed June 7, 2023. https://aptika.kominfo.go.id/2020/05/kominfo-temukan-1-401-sebaran-isu-hoaks-terkait-covid-19/.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Marson, Henri Sirangki
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.